Air limbah tambak udang vaname rata-rata mengandung kadar amonia melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar < 0,1 mg/L. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi pengenceran terbaik dari air limbah tambak udang vaname yang efisien dalam menurunkan kadar amonia tanpa menghambat laju pertumbuhan biomassa dan morfologi eceng gondok. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan. Penelitian dilakukan dengan memberikan air limbah tambak udang vaname konsentrasi 100% (KP), 90% (P1), 70% (P2), 50% (P3), dan 0% (KN) terhadap eceng gondok berat basah ± 100 g masing-masing selama 3, 3, 9, 15, dan 15 hari berdasarkan hasil uji pendahuluan. Pemberian eceng gondok berpengaruh nyata (Sig < 0,05) terhadap kadar amonia air limbah tambak udang vaname dengan nilai efisiensi penurunan kadar amonia tertinggi pada perlakuan P2 sebesar 66,59%. Pemberian air limbah tambak udang vaname berpengaruh nyata (Sig < 0,05) terhadap berat basah eceng gondok dengan laju pertumbuhan relatif terbesar pada perlakuan P2 dan P3 sebesar 0,017 g/hari. Air limbah tambak udang vaname konsentrasi 70% memiliki nilai efisiensi penurunan kadar amonia dan laju pertumbuhan relatif eceng gondok tertinggi. Eceng gondok pada air limbah tambak udang vaname konsentrasi 90% (P1) lebih sedikit mengalami gejala kematian.
Kata kunci: Air limbah; Amonia; Eceng gondok; Efisiensi; Laju pertumbuhan relative