Vegetasi CSC-BG sebagai habitat burung di wilayah perkotaan telah mengalami perubahan fungsi lahan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis burung, menganalisis penggunaan vegetasi sebagai habitat, dan faktor-faktor yang memengaruhi keanekaragaman jenis burung di CSC-BG. Penelitian ini menggunakan metode survei dan teknik pengamatan menggunakan point count berdasarkan tipe habitat. Penelitian ini mengidentifikasi burung dan menganalisis parameter lingkungan seperti jarak jalan setapak, jarak jalan aspal, jarak jalan tanah, jarak ke sumber air, diameter pohon (cm) dan diameter tiang (cm), jumlah pohon dan jumlah tiang, proporsi luas (luas pohon per luas titik pengamatan), dan proporsi luas (luas tiang per luas titik pengamatan). Titik pengamatan berjumlah 31 titik. Pengamatan dilakukan pada setiap titik diamati selama 10 menit dan radius 25 meter. Data dianalisis dengan software PAST dan Estimates. Burung yang dijumpai terdapat 36 jenis dari 21 famili. Burung yang banyak dijumpai adalah kutilang 281 individu, burung gereja asia 154 individu, dan bondol peking 148 individu. Nilai indeks keanekaragaman jenis burung di Kawasan CSC-BG adalah (H’= 1,88) termasuk kategori sedang. Penggunaan vegetasi sebagai habitat oleh burung di kawasan CSC-BG dibagi menjadi dua; pemanfaatan material oleh burung dan aktivitas burung. Hasil analisis regresi keanekaragaman jenis burung dan kelimpahan burung adalah > 0,05 yaitu tidak berkorelasi dengan jarak jalan setapak, jarak jalan aspal, jarak jalan tanah, jarak ke sumber air, diameter pohon (cm) dan diameter tiang (cm), jumlah pohon dan jumlah tiang, dan proporsi luas pohon dan proporsi luas tiang. Material yang paling banyak dimanfaatkan burung-burung di CSC-BG adalah pohon untuk bertengger, terbang mengelilingi pohon, dan tempat membuat sarang. Aktivitas yang paling banyak dilakukan burung adalah bertengger, makan, terbang, berjalan, membuat sarang.
Kata kunci: Burung; CSC-BG; Estimates; Keanekaragaman jenis; Metode titik hitung