Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan produk kayu bulat dengan merumuskan strategi yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada produk kayu bulat serta menentukan urutan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan di CV Dipantara. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam di internal perusahaan dan pihak luar yang berkaitan dengan pengolahan produk kayu bulat khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Analisis data dengan matriks IE (Internal External) dan matriks SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) untuk melihat posisi perusahaan berdasarkan faktor internal dan eksternal, lalu dilanjutkan dengan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) untuk melihat prioritas strategi dari rumusan strategi yang ada. Hasil penelitian menunjukkan faktor internal yang
mempengaruhi pada variabel kekuatan yaitu CV Dipantara memiliki sertifikasi ekolabel kayu di Indonesia dan Letak wilayah yang strategis. Variabel kelemahan yang mempengaruhi yaitu regulasi penjualan yang panjang dan aksesibilitas/sarana transportasi masih kurang memadai. Faktor eksternal yang mempengaruhi pada variabel peluang yaitu adanya permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap kayu bulat sedangkan variabel ancaman yang mempengaruhi yaitu terdapat
banyak produk yang tersubsitusi. Analisis IFE dan EFE pada CV Dipantara berada pada posisi sel lima, strategi yang digunakan pada posisi ini yaitu mempertahankan dan memelihara (Hold and Maintain). Analisis QSPM dengan nilai STAS tertinggi yaitu meningkatkan kerjasama dengan mitra lain untuk memperluas wilayah pasar dengan nilai STAS sebesar 6,58. Urutan prioritas strategi selanjutnya berturut-turut adalah meningkatkan kualitas dan standarisasi kayu bundar sesuai permintaan pasar nasional maupun internasional.
Kata Kunci : CV Dipantara, Matriks IE, Strategi Pengembangan, Strategi Prioritas.