Polusi mikroplastik (MPs) di perairan serta tertelannya oleh biota laut konsumsi seperti kerang hijau memiliki dampak pada kesehatan manusia. Salah satu agen desorpsi yang aman digunakan pada makanan ialah kapur Ca(OH)2. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula kombinasi perlakuan volume Ca(OH)2 dan lama perendaman terbaik yang mampu mendesorpsi MPs pada kerang hijau. Kelimpahan dan karakteristik MPs (bentuk, warna, dan ukuran) yang terdesorpsi pada kerang hijau diamati serta hubungan antara berat jaringan lunak dengan kelimpahan MPs dianalisis. Sampel kerang hijau sebanyak 30 individu didapatkan dari Pasar Ikan Muara Angke, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juni 2023 di Pusat Laboratorium Terpadu (PLT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan faktor pertama ialah volume Ca(OH)2, yaitu 5 mL, 10 mL, dan 15 mL dan faktor kedua ialah lama perendaman, yaitu 15 menit, 30 menit, dan 60 menit dengan 3 kali pengulangan tiap perlakuan. Kelimpahan MPs yang terdesorpsi pada kerang hijau dengan perlakuan perendaman Ca(OH)2 dibandingkan efektifitasnya dengan individu kerang hijau yang didestruksi total dengan HNO3. Kombinasi perlakuan terbaik berdasarkan rata-rata kelimpahan MPs ialah pada volume Ca(OH)2 5 mL dan lama perendaman 30 menit dengan persentase efektifitas sebesar 386,46%. Bentuk MPs yang paling banyak ditemukan adalah fiber dengan ukuran partikel MPs tertinggi pada kisaran 0,1 – 0,5 mm serta didominasi oleh warna transparan. Antara berat jaringan lunak kerang hijau dengan kelimpahan MPs tidak terdapat korelasi (p > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa kapur Ca(OH)2 dapat mendesorpsi mikroplastik pada kerang hijau.
Kata kunci: Desorpsi; Kapur Ca(OH)2; Kerang hijau; Mikroplastik; Pasar ikan muara angke