Pembibitan kapulaga (Amomum compactum) menggunakan tunas dipengaruhi oleh keberadaan tanaman induk, sehingga untuk memperoleh bibit dalam jumlah besar cukup sulit. Zat perangsang pertumbuhan seperti vitamin B1 dan Indole Butyric Acid (IBA) dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi terbaik dari vitamin B1, IBA dan kombinasinya dalam meningkatkan pertumbuhan tunas indukan dan anakan kapulaga secara ex vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dua faktor, yaitu konsentrasi vitamin B1 (21,5 dan 43%) dan IBA (0, 75, dan 150 ppm). Perlakuan V1I1 (vitamin B1 21,5% dan IBA 75 ppm) pada tunas indukan mampu mempertahankan Survival Rate hingga 67% pada 12 Minggu Setelah Tanam (MST). Interaksi vitamin B1 dan IBA berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter tunas indukan dan anakan (F hitung < F tabel 5%), namun berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tunas indukan dengan pengaplikasian tunggal vitamin B1 (F hitung > F tabel 5%). Perlakuan vitamin B1 43% menghasilkan jumlah daun tunas indukan yang lebih banyak dibandingkan vitamin B1 21,5% sehingga dapat digunakan untuk propagasi kapulaga. Perlakuan vitamin B1 21,5% berpotensi meningkatkan rata-rata pertumbuhan tunas anakan terbaik terhadap semua parameter.
Kata kunci : kapulaga;vitamin B1;indole butyric acid;perlakuan V1I1