Seringkali perusahaan pertambangan tidak mencapai target produksi yang direncanakan pada tiap periodenya. Hal ini juga terjadi pada PT Gunung Bumi Perkasa yang memiliki target produksi sebesar 50 ribu ton per bulan, akan tetapi pada aktualnya hanya mendapat produksi andesit sebesar 44,467.4 ton per bulan. Dilakukan optimalisasi produksi dengan cara menurunkan durasi hambatan utama yang dapat diminimalisir menggunakan risk assessment matrix dan kombinasi alat gali-muat dan angkut yang diolah menggunakan software TALPAC untuk mendapatkan nilai produksi setelah perbaikan. Setelah dilakukannya penurunan waktu hambatan, dari actual hambatan sebesar 1,38 jam per hari dapat diminimalisir menjadi 0,53 jam per hari. Sehingga didapatkan nilai produksi setelah perbaikan sebesar 54,922.61 ton per bulan dengan nilai match factor (MF) pada front loading 1 dengan kombinasi 1 unit excavator Hitachi Zaxis 210F dengan 2 unit dump truck
Hino FM 260JD sebesar 1,00 dan front loading 2 dengan kombinasi 1 unit excavator CAT 320D2 dengan 2 unit dump truck Nissan CWB 450 sebesar 1,02. Berdasarkan usaha perbaikan yang dilakukan maka nilai produksi dapat melebihi dari target produksi yang direncanakan tiap bulan oleh PT. GBP.
Kata kunci: Match factor, Produksi, Risk assessment matrix, Waktu hambatan.