Upaya konservasi perlu dilakukan seiring maraknya perburuan dan perdagangan biawak air, salah satunya dengan menganalisis kualitas spermatozoa biawak air di berbagai ukuran tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakter morfologi, morfometri, dan abnormalitas spermatozoa biawak air pada berbagai ukuran tubuh. Penelitian menggunakan metode survei, teknik purposive sampling. Penelitian menggunakan 16 individu biawak dengan ukuran Snout Vent Length (SVL) 39-96 cm dan bobot 1-6 kg, diamati 100 spermatozoa pada tiap individu. Sperma dari epididimis diekstrak dan dibuat preparat apus, serta diwarnai dengan metode William’s. Spermatozoa diamati dengan mikroskop cahaya dan Scanning Electron Microscope. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa spermatozoa biawak air memiliki kepala berbentuk memanjang dan melengkung, midpiece pendek, dan ekor yang panjang. Spermatozoa biawak air memiliki ukuran panjang kepala 10,09±1,08 μm; lebar kepala 1,08±0,09 μm; keliling kepala 21,71±1,14 μm; luas kepala 11,31±1,03 μm; panjang midpiece 4,95±0,61 μm; dan panjang ekor 44,06±4,02 μm. Abnormalitas yang teramati berupa macrocephalus, microcephalus, coiled midpiece, midpiece terpotong, midpiece pendek, bent tail, dan coiled tail. Tingkat abnormalitas pada kepala sebesar 8,12±3,48%; pada midpiece sebesar 12,6±12,28%; dan abnormalitas tertinggi terdapat pada ekor sebesar 29,75±10,17%. Kualitas spermatozoa biawak air pada berbagai ukuran tubuh sama baiknya, kecuali pada individu dengan ukuran SVL 39 cm yang memiliki tingkat abnormalitas tertinggi. Biawak air yang dapat diambil di alam adalah individu dengan ukuran SVL >56,3 cm.
Kata Kunci: Biawak Air; Snout Vent Length (SVL); Spermatozoa