Arang kayu adalah salah satu alternatif energi dari biomassa padat yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Indonesia merupakan negara eksportir terbesar arang kayu dengan pangsa ekspor mencapai 22,59%. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis stuktur pasar arang kayu (wood charcoal) dalam pasar internasional, 2) Menganalisis keunggulan komparatif komoditas arang kayu (wood charcoal) dalam pasar internasional, 3) Menganalisis keunggulan kompetitif komoditas arang kayu (wood charcoal) dalam pasar internasional, 4) Menganalisis posisi perdagangan arang kayu (wood charcoal) dalam pasar internasional. Ruang lingkup penelitian ini mencakup perdagangan komoditi arang kayu secara internasional menggunakan kode Harmonized System (HS) 440290. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa time series mulai tahun 2012 – 2021, dan data cross section meliputi negara eksportir arang kayu dan sepuluh negara tujuan ekspor arang kayu Indonesia. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), UN Comtrade, Internasional Trade Centre (ITC), dan Food and Agriculture Organization (FAO). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Concentration ratio (CRn) dan Herfindahl Hirschman Indeks (HHI) untuk mengetahui struktur pasar. Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA) untuk mengukur keunggulan komparatif, Export Product Dynamic (EPD) untuk mengukur keunggulan kompetitif, dan Indeks Spesialisasi Pasar (ISP) untuk mengetahui posisi perdagangan. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai CR4 sebesar 44,96%, dan nilai HHI sebesar 860,47 sehingga struktur pasar yang terbentuk adalah struktur pasar monopolistik. Bersasarkan hasil pengujian RSCA, Indonesia memiliki daya saing komparatif yang kuat dengan nilai RSCA 1 dibandingkan negara pesaingnya yaitu China, Vietnam, dan Polandia. Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan rata-rata nilai RSCA 1 di sepuluh negara tujuan ekspor. Berdasarkan hasil pengujian EPD, daya saing kompetitif arang kayu Indonesia di sepuluh negara tujuan sangat kuat dengan berada di posisi Rising Star. Berdasarkan hasil pengujian ISP, Indonesia cenderung sebagai eksportir arang kayu di pasar internasional yang berada pada tahap kedewasaan, sedangkan negara pesaing yaitu China, Vietnam, dan Polandia berada pada tahap perluasan ekspor. Kata kunci: arang kayu;perdangan internasional;daya saing;Indonesia