Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi cadangan hidrokarbon terbesar di dunia. Dengan cadangan yang begitu banyak , maka diperlukan eksplorasi yang dilakukan secara masif. Salah satu metode yang digunakan untuk menggali potensi migas di Indonesia adalah metode seismik refleksi. Pada penelitian ini, daerah yang dijadikan objek penelitian adalah Kalimantan Timur yang tergabung dalam Blok Pekawai. Penelitian ini dilakukan di lapangan I dengan memanfaatkan dua horizon, yaitu U8 - U95, menggunakan teknik inversi seismik dan peta slice untuk menganalisis persebaran porositas. Untuk melakukan karakterisasi reservoir, dilakukan pembuatan model awal, kemudian dilakukan analisis inversi dan analisis crossplot untuk mengetahui kesamaan sifat dan properti batuan yang serupa. Inversi seismik adalah sebuah model dari persebaran nilai impedansi akustik pada lapisan bawah permukaan. Data seismik yang digunakan dalam penelitian ini adalah data seismik 3D pos-stak dan data sumur. Terdapat dua sumur yang dimanfaatkan, yaitu sumur Jempang-1 dengan data Neutron Porosity, Gamma Ray, Density, ILD, dan DT, serta sumur M-2 dengan data Neutron Porosity, Gamma Ray, Density, dan Resistivity. Dari hasil penelitian ini, ditemukan satu zona dengan nilai Impedansi Akustik berkisar antara 28888,20 hingga 29050,88 ft/s*g/cc, dan nilai porositas yang rendah, yaitu sekitar 8,79% hingga 9,20%. Oleh karena itu, zona tersebut dapat diidentifikasi sebagai zona reservoir yang baik untuk mengandung cadangan hidrokarbon. Kata kunci :Hidrokarbon;Seismik Inversi;Impedansi Akustik;Porositas,