Penelitian ini mengevaluasi performa metode ARIMA dalam meramalkan data runtun waktu hierarkis jumlah wisatawan di Australia dari tahun 1998 sampai 2016 menggunakan strategi bottom-up. Analisis perbandingan dilakukan antara hasil prediksi dengan data aktual untuk jangka pendek dan jangka panjang, serta dengan beberapa metode normalisasi untuk setiap tingkat hierarki. Evaluasi hasil prediksi meliputi dua jenis perlakuan yang berbeda, yaitu hasil prediksi yang tetap dalam normalisasi dan yang dikembalikan ke data awal. Metode penelitian meliputi analisis hierarki dengan strategi bottom-up, pembentukan model ARIMA di tingkat terbawah, peramalan di setiap tingkat hierarki, dan evaluasi hasil prediksi dengan metrik SMAPE di setiap tingkat hierarki dan di setiap jangka waktu peramalan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa performa yang cenderung lebih baik untuk peramalan jangka pendek dibandingkan untuk jangka panjang di setiap tingkat hierarki, kecuali tingkat terbawah. Hasil evaluasi yang baik dihasilkan untuk tingkat hierarki yang lebih tinggi. Hasil evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai SMAPE mengalami fluktuasi di setiap jangka waktu peramalan yang dipengaruhi oleh data hasil prediksi yang dihasilkan dari model ARIMA yang berbeda-beda. Pada penelitian ini tidak dapat disimpulkan bahwa suatu metode normalisasi lebih baik daripada metode normalisasi yang lain karena hasil evaluasi menunjukkan nilai yang tidak berbeda signifikan. Meskipun demikian, penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang efektivitas peramalan data runtun waktu hierarkis menggunakan metode ARIMA dan strategi bottom-up di setiap tingkat hierarki untuk jangka pendek dan jangka panjang dan juga dapat mengetahui kinerja dari beberapa metode normalisasi yang digunakan.
Kata kunci: ARIMA, Australia, Bottom-Up, Peramalan, Runtun Waktu Hierarkis