Load balancing merupakan penyeimbang server yang bertugas mendistribusikan beban kerja di antara sejumlah server dengan mempertimbangkan kapasitas masing-masing server. Ketika beberapa server digunakan, layanan yang ada dapat terus berfungsi meskipun salah satu server gagal. Dua model load balancing yang akan digunakan adalah MySQL Router dan HAProxy. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja MySQL Router dan HAProxy dalam hal response time, throughput, dan pembagian beban server. Selain itu, penelitian ini juga menguji sinkronisasi data antar server database menggunakan Sysbench sebagai alat uji. Sysbench adalah utilitas benchmark yang dapat mengevaluasi kinerja sistem melalui berbagai parameter pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa MySQL Router memiliki kemampuan load balancing yang signifikan dalam mendistribusikan beban dan memastikan ketersediaan server dibandingkan dengan HaProxy. Pengujian menggunaka thread yang terkecil hingga yang terbesar pada load balancer MySQL Router menghasilkan rentang tps dari 2900 ke 2600 semakin besar thread (beban) maka tps yang didapat akan semakin kecil, dengan rentang response time 2 - 50 ms. Namun pada HaProxy menunjukan nilai tps yang lebih kecil yaitu sekitar 900 ke 800 tps namun menghasilkan respons time yang cukup lama yaitu dalam rentang 8 – 160 ms. Pengujian sinkronisasi database juga mengungkapkan efisiensi kedua model dalam menangani perubahan data pada server yang berbeda. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan infrastruktur TI yang lebih handal dan efisien di dalam organisasi, x khususnya dalam konteks penggunaan MySQL InnoDB Cluster dan HaProxy pada CentOS OS.
KATA KUNCI : Load Balancing;MySQL Router;HaProxy;InnoDB Cluster