Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Peramalan produksi dan harga kakao Di Indonesia
Salah satu komoditas subsektor perkebunan yang memiliki peran penting dalam perekonomian negara, yaitu kakao (Theobroma cacao L.). Menurut data BPS (2021), Indonesia termasuk salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia pada tahun 2021, yaitu urutan ke-6 dengan nilai ekspor kakao mencapai US$ 1,2 miliar dengan volume ekspor kakao sebesar 382,9 juta ton. Indonesia seharusnya bisa menjadi pengekspor kakao terbesar di dunia, menambah pendapatan negara dan terus meningkatkan nilai ekspor karena peluang ekspor komoditas kakao yang terbuka lebar, akan tetapi terdapat beberapa permasalahan yang menghambat hal tersebut. Permasalahan yang menghambat Indonesia menjadi produsen kakao terbesar dunia, yaitu produksi kakao yang terus mengalami penurunan per-tahun, penurunan luas lahan perkebunan kakao dan harga kakao memiliki fluktuasi yang merugikan bagi para petani. Oleh karena itu, perlu dilakukan prediksi atau peramalan untuk mengetahui produksi dan harga kakao di masa mendatang agar dapat meminimalisir kerugian yang terjadi akibat ketidakpastian perubahan produksi dan harga kakao. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi produksi dan harga kakao di Indonesia selama 60 bulan dari bulan Januari 2022 hingga Desember 2026. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series produksi dan harga kakao tahun 2017 hingga 2021 yang diperolah dari DITJENBUN dan BPS berjumlah 60 data. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis peramalan ARIMA menggunakan software minitab versi 21. Hasil penelitian menunjukan bahwa model ARIMA terbaik yang digunakan untuk meramalkan produksi kakao adalah ARIMA (0,2,1) dan peramalan produksi kakao selama 60 periode kedepan menunjukkan angka yang fluktuatif naik dan turun namun cenderung mengalami kenaikan produksi. Sedangkan, data aktual produksi kakao yang sudah diterbitkan oleh BPS menunjukkan bahwa produksi kakao selama tahun 2022 mengalami kenaikan namun jika ditotal secara keseluruhan produksi masih mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021. Selanjutnya, model ARIMA terbaik yang digunakan untuk meramalkan harga kakao adalah ARIMA (1,1,1) dan peramalan harga kakao selama 60 periode kedepan menunjukkan bahwa harga kakao mengalami penurunan tiap periodenya. Sedangkan, data harga kakao yang sudah diterbitkan oleh DITJENBUN pada tahun 2022 menunjukkan bahwa harga kakao di tiap periode 2022 mengalami kenaikan.
Kata Kunci : kakao (Theobroma cacao L.;DITJENBUN dan BPS;analisis peramalan ARIMA
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat., 2024 |
Deskripsi Fisik |
IX,62 Hlm;28 Cm.
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek |
-
|
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Rizki Adi Puspita Sari
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog