Penyakit pascapanen buah mangga yang disebabkan oleh jamur patogen menjadi permasalahan utama penurunan kualitas buah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Bacillus amyloliquefaciens EB13 dalam menyintesis nanopartikel perak (AgNPs) dan perbandingan efektivitas antifungal antara agen biokontrol Bacillus amyloliquefaciens EB13 dengan AgNPs hasil biosintesis terhadap Pestalotiopsis sp., Fusarium sp., dan Lasiodiplodia theobromae. AgNPs disintesis menggunakan supernatan Bacillus amyloliquefaciens EB13 lalu dikonfirmasi melalui visual perubahan warna larutan dan spektrofotometer UV-Vis. Aktivitas antifungal diuji secara in vitro pada media PDA dan in vivo pada buah mangga. Hasil penelitian menunjukkan Bacillus amyloliquefaciens EB13 mampu menyintesis nanopartikel perak ditandai melalui perubahan warna larutan dari kuning menjadi coklat dan hasil spektrofotometer UV-Vis pada λmax 412 nm. Aktivitas antifungal secara in vitro berdasarkan Independent Sample t-test menunjukkan AgNPs hasil biosintesis lebih efektif (P < 0,05) dalam menghambat pertumbuhan Lasiodiplodia theobromae dan Fusarium sp. dibandingkan agen biokontrol Bacillus amyloliquefaciens EB13. Hasil uji in vivo pada buah mangga menunjukkan AgNPs hasil biosintesis lebih efektif (P < 0,05) dalam menghambat pertumbuhan Lasiodiplodia theobromae, Pestalotiopsis sp., dan Fusarium sp. dibandingkan agen biokontrol Bacillus amyloliquefaciens EB13. Dengan demikian, AgNPs dapat disintesis menggunakan Bacillus amyloliquefaciens EB13 dan efektif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium sp. dan Lasiodiplodia theobromae secara in vitro dan in vivo.
Kata Kunci : Aktivitas antifungal;Bacillus amyloliquefaciens EB13;Biosintesis;nanopartikal perak