Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PRODUKSI TAHU SEBELUM, SEMASA, DAN SETELAH MASA PANDEMI COVID-19
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona jenis baru, SARS-CoV-2. Indonesia melaporkan kasus pertama pada 2 Maret 2020. Indonesia menetapkan kebijakan yang disebut PSBB/PPKM selama masa pandemi Covid-19. PSBB/PPKM berdampak terhadap perekonomian, terutama industri kecil yang mengalami penurunan penjualan dan pendapatan; survei LIPI tahun 2020 menunjukkan 94,69% usaha mengalami penurunan penjualan. Pabrik Tahu Sumedang Sari Gurih mengalami dampak dari pandemi yang terjadi, semasa pandemi Covid-19 (2020) mengalami penurunan penjualan tahu sebesar 44% dari sebelum pandemi Covid-19, dan pada masa pandemi Covid-19 (2021) menurun sebesar 42% dari tahun 2020. Pandemi juga menyebabkan kenaikan harga bahan baku kedelai dari Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 12.000 per kilogram selama dan setelah pandemi, hal ini meningkatkan biaya produksi dan mempengaruhi pendapatan pabrik. Analisis pendapatan diperlukan untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang digunakan oleh Pabrik Tahu Sumedang Sari Gurih sebelum, selama, dan setelah kebijakan PSBB/PPKM pada masa pandemi Covid-19 diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk (1). Menganalisis struktur biaya produksi, (2). Menganalisis besarnya penerimaan dan pendapatan, dan (3). Menganalisis kelayakan usaha. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Struktur biaya Pabrik Tahu Sumedang Sari Gurih pada biaya variabel paling besar digunakan untuk pembelian kacang kedelai, pada biaya tetap paling besar terdapat pada biaya penyusutan. Total biaya paling besar terjadi setelah pandemi Covid-19 (2022), total biaya paling kecil terjadi pada masa pandemi Covid-19 (2020), (2). Penerimaan yang diperoleh paling besar yaitu pada setelah pandemi Covid-19 (2022) dan penerimaan paling kecil terjadi pada masa pandemi Covid-19 (2020). Pendapatan paling besar yaitu pada sebelum pandemi Covid-19 (2019) dan pendapatan paling kecil terjadi pada masa pandemi Covid-19 (2021). (3). Tingkat kelayakan usaha berdasarkan nilai R/C ratio dan B/C ratio secara keseluruhan menunjukkan nilai R/C ratio > 1 dan nilai B/C ratio > 0, menunjukkan bahwa usaha layak dan memberikan manfaat untuk dijalankan. Nilai BEP volume paling kecil terjadi pada masa pandemi Covid-19 (2020) dan paling besar setelah pandemi Covid-19I (2022). Nilai BEP harga paling besar terjadi pada masa pandemi Covid-19 (202)1 dan paling kecil pada masa pandemi Covid-19 (2020).
KATA KUNCI : perdapatan;covid-19
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat., 2024 |
Deskripsi Fisik |
xiv, 93 Hlm; 28 Cm.
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek |
-
|
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Rizki Adi Puspita Sari
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog