Image of Mitigasi risiko produksi kerupuk putih di umkm Mekar Jaya, Ciputat, Tangerang Selatan

Text

Mitigasi risiko produksi kerupuk putih di umkm Mekar Jaya, Ciputat, Tangerang Selatan



UMKM Mekar Jaya merupakan salah satu industri yang memproduksi kerupuk putih. UMKM Mekar Jaya memiliki permasalahan yaitu berupa kerupuk afkir yang tidak sesuai standar lebih dari 4% setiap bulannya. Hal ini tentu akan merugikan pihak UMKM Mekar Jaya. Produk afkir disebabkan oleh proses pengeringan yang tidak maksimal, pengoperasian mesin cetak yang tidak optimal, serta proses penggorengan yang dengan minyak yang kurang panas atau terlalu panas. Selain itu terdapat risiko pada kecelakaan tenaga kerja dan kerusakan pada alat-alat produksi. Risiko-risiko tersebut terjadi disebabkan belum adanya penanganan risiko yang optimal, hal ini dikarenakan belum adanya pemetaan prioritas penanganan risiko serta aksi mitigasi yang terstruktur untuk menghadapi risiko yang terjadi di UMKM Mekar Jaya. Penelitian ini bertujuan untuk; mengidentifikasi kejadian dan penyebab risiko, mengukur tingkat risiko, memetakan risiko, serta merumuskan aksi mitigasi risiko pada proses produksi kerupuk putih di UMKM Mekar Jaya. Penelitian ini dilakukan melalui riset eksploratif dan riset deskriptif. Data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui observasi, wawancara, pengisian kuesioner, dan studi pustaka. Alat analisis yang digunakan adalah HOR (House of Risk) dan diagram pareto. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan 24 kejadian risiko dan 30 penyebab risiko pada proses produksi kerupuk putih di UMKM Mekar Jaya. Hasil pengukuran risiko pada proses produksi kerupuk putih ditunjukkan dengan nilai ARP. Penilaian ARP dengan nilai tertinggi pada proses pengadaan faktor input adalah tidak adanya jadwal controlling pada mesin secara rutin (A7), pada proses pembuburan adalah pengadukan yang tidak maksimal (A12), pada proses pengkalisan adalah komposisi tepung tapioka terlalu banyak (A14), pada proses pencetakan adalah kontrol gas hidrolik yang tidak stabil (A17), pada proses pengukusan adalah waktu pengukusan lebih dari 5 menit (A21), pada proses pengeringan adalah kondisi cuaca yang tidak menentu (A22), dan pada proses penggorengan adalah minyak yang digunakan pada proses penggorengan belum panas (A27). Hasil pemetaan risiko yang terjadi pada proses produksi kerupuk putih di UMKM Mekar Jaya didapatkan 14 penyebab risiko prioritas. Kemudian dilakukan identifikasi mitigasi risiko dan perhitungan menggunakan HOR fase 2 dihasilkan 27 rekomendasi mitigasi risiko. 9 mitigasi pada proses pengadaan faktor input, 4 mitigasi pada proses pembuburan, 2 mitigasi pada proses pengkalisan, 2 mitigasi pada proses pencetakan, 2 mitigasi pada proses pengukusan, 4 mitigasi pada proses pengeringan, dan 4 mitigasi pada proses penggorengan.
Kata Kunci : Kerupuk Putih;Mitigasi Risiko;Model HOR;Diagram Pareto


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (Skripsi) Belum memasukkan lokasi
AGR5742024
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xvi, 131 Hlm; 28 Cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog