Rumah potong ayam (RPA) PT. Jati Lestari Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak pada industri pemotongan ayam pedaging dan distributor daging ayam broiler. Perusahaan ini memiliki komitmen untuk menyediakan daging ayam broiler segar yang aman dan halal untuk dikonsumsi masyarakat luas dan berpegang teguh pada standar halal yang berlaku. Sebagai perusahaan yang bergerak pada distribusi komoditas daging ayam broiler yang riskan terhadap nilai halal, terdapat berbagai risiko di sepanjang rantai pasoknya mulai dari produsen yaitu peternakan ayam broiler hingga ke konsumen yang dapat berdampak negatif terhadap perusahaan maupun konsumennya. Berbagai risiko halal tersebut penanganannya belum dilakukan secara efektif, efisien, sistematis dan komprehensif. Batasan alur rantai pasok yang diteliti hanya pada 2 rantai yaitu pemasok CV. Berkah Perkasa dan rantai RPA/distributor RPA PT. Jati Lestari Mandiri. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi rantai pasok halal, kejadian dan penyebab risiko halal, mengukur tingkat risiko halal dan merekomendasikan strategi mitigasi risiko halal pada rantai pasok halal daging ayam di RPA PT. Jati Lestari Mandiri. Penelitian ini dilakukan melalui riset eksplanatori dan riset deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian ini di CV. Berkah Perkasa dan RPA PT. Jati Lestari Mandiri. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, kuisioner dan studi pustaka. Narasumber pada tingkat pemasok adalah Manajer Budidaya dan pada tingkat RPA/distributor adalah Manajer Produksi. Alat analisis yang digunakan adalah model HOR-1, diagram sebab akibat, diagram pareto dan model HOR-2. Hasil dari penelitian ini ditemukan 9 kejadian risiko halal dan 17 penyebab risiko halal pada tingkat pemasok dan 15 kejadian risiko halal dan 32 penyebab risiko halal pada tingkat RPA/distributor. Kemudian, pada tingkat pemasok terdapat 7 agen risiko halal prioritas dan pada tingkat RPA/distributor terdapat 15 agen risiko halal prioritas. Agen risiko halal prioritas secara umum terdiri dari keterbatasan SDM yang paham titik kritis halal, kurangnya evaluasi internal perusahaan, minimnya penerapan higienitas dan sanitasi dan tidak adanya dokumen tertulis terkait kejadian risiko halal dan penanganannya. Untuk menghadapi agen risiko halal prioritas tersebut terdapat strategi mitigasi risiko halal pada tingkat pemasok sebanyak 9 strategi dan pada tingkat distributor sebanyak 17 strategi. Adapun, terdapat prioritas pelaksanaan strategi mitigasi risiko halal yang direkomendasikan ke perusahaan.
KATA KUNCI : Mitigasi Risiko Halal;Rantai Pasok Halal;Rumah Potong Ayam