Detail Cantuman
Pencarian SpesifikText
Strategi pengembangan bisnis gerai kopi pada tanatap artisan, Meruya, Kota Jakarta Barat
Terdapat gerai kopi ditiap daerah dilihat dari perkembangan bisnis gerai kopi yang mengalami perkembangan pesat jumlah kedai kopi di Indonesia meningkat secara signifikan dalam tiga tahun terakhir. Jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1.000 gerai kopi. Meningkatnya gerai kopi juga disebabkan oleh tren masyarakat yang gemar mengkonsumsi kopi, 79% masyarakat Indonesia konsumsi kopi setidaknya sekali dalam waktu sehari. Salah satu usaha yang bergerak dibidang kedai specialty coffee adalah Gerai Kopi Tanatap Artisan, Meruya. Permasalahan yang dimiliki oleh gerai kopi Tanatap Artisan, Meruya,adanya persaingan dengan perusahaan sejenis di lingkungan gerai kopi Tanatap Artisan, Meruya karena gaya hidup masyarakat yang gemar konsumsi minum kopi. dimana konsumen memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan dengan minum kopi, sehingga membuat penurunan gerai kopi Tanatap 15,47% tercatat dari tahun 2022-2023. Penelitian ini bertujuan untuk: 1.) Mengidentifikasikan faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan bisnis Tanatap Artisan. 2.) Mengetahui posisi usaha tersebut berdasarkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan bisnis Tanatap Coffee. 3.) Membuat alternatif strategi bagi Tanatap Coffee untuk mengembangkan bisnisnya. 4.) Mengetahui prioritas strategi yang tepat diimplementasikan di Tanatap Coffee. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan secara langsung melalui penelitian lapang dengan cara wawancara dan kuesioner dengan narasumber penelitian serta data sekunder yang didapatkan dari catatan, laporan, dokumen, studi literatur serta teori-teori yang mendukung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dari hasil analisis matriks IFE, Matirks EFE,Matriks IE, Matriks SWOT, dan Matriks QSP. Matriks IFE menghasilkan10 Faktor kunci Internal yang terdiri dari 6 kekuatan dan 4 kelemahan. Hasil analisi Matriks EFE menghasilkan 10 faktor eksternal yang terdiri dari 3 faktor peluang dan 7 faktor ancaman dengan total skor Matriks IFE tertimbang 3,032 dan matriks EFE sebesar 2,515. Dengan demikian posisi gerai kopi Tanatap Artisan, Meruya saat ini pada sel IV. 10 Analisis SWOT, didapatkan 5 alternatif strategi pada gerai kopi Tanatap Artisan, Strategi S-O (Strengths- Opportunities) dengan meningkatkan kualitas pelayanan produk agar konsumen tetap loyal. Strategi W-O (Weakness-Opportunity) adalah menambah hubungan kerja sama yang baik dengan pemasok lain. Strategi S-T (Strength-Threats) adalah membentuk tim khusus bidang R&D. Strategi S-T (Strenght-Threats ) lainnya adalah menambah diferensiasi produk. Strategi W-T (Weakness-Threats) dengan memperluas lahan untuk meningkatkan intensitas pengunjung. Prioritas strategi dipilih berdasarkan hasil Matriks QSP yang dapat diterapkan pada gerai kopi Tanatap Artisan, Meruya adalah menambah diferensiasi produk makanan berat dengan nilai TAS 6.70.
Kata Kunci : Gerai Kopi;,IFE,EFE;SWOT;,QSPM
Ketersediaan
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat., 2024 |
Deskripsi Fisik |
vii, 115 Hlm; 28 Cm.
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek |
-
|
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Rizki Adi Puspita Sari
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog