Komoditas pertanian banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk dijadikan produk olahan. Salah satu komoditas pertanian tersebut adalah susu sapi segar. Produk olahan susu sapi harus dikembangkan karena sifat susu sapi segar yang mudah rusak. Proses produksi produk olahan suatu komoditas pertanian di Indonesia melibatkan usaha rumah tangga dengan berbagai kendala dan kekurangan yang dimiliki. Secara ekonomi, usaha rumah tangga mampu bertahan dalam menyediakan lapangan kerja, sumber pendapatan, membuka peluang usaha, meningkatkan daya saing dan diharapkan mampu memberikan pendapatan dan nilai tambah. Salah satu usaha rumah tangga produk olahan susu sapi di kota Depok adalah Dapur Susu. Dapur susu menghasilkan empat produk yaitu susu rasa varian cokelat, susu varian greentea, susu varian kopi dan keju mozarella.Dapur Susu potensial untuk dikembangkan, namun belum pernah melakukan evaluasi mengenai pendapatan, nilai tambah serta perbandingan antara pendapatan dan nilai tambah pada produk olahannya. Tujuan penelitian ini (1) menghitung pendapatan produk olahan Dapur Susu, (2) menghitung dan menganalisis nilai tambah produk olahan Dapur Susu, (3) menganalisis perbandingan antara pendapatan dan nilai tambah produk olahan Dapur Susu. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2022 di Dapur Susu yang berlokasi di Meruyung Timur Kota Depok. Sumber data diperoleh secara primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dengan wawancara dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis pendapatan usaha, analisis rasio penerimaan atas biaya (R/C Ratio) dan keuntungan atas biaya (B/C Ratio), analisis Break Even Point (BEP), analisis Payback Period (PP) kemudian analisis nilai tambah dengan metode Hayami. Data kuantitatif yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan Microsoft Excel. Hasil penelitian (1) pendapatan rata-rata Rp3.280.000, pendapatan tertinggi adalah susu cokelat karena volume dan frekuensi produksi tertinggi, keempat produk olahan Dapur Susu layak dijalankan, (2) keempat produk memiliki nilai tambah positif > 0 dengan rasio > 40 persen, balas jasa terdistribusi ke pemilik usaha sehingga termasuk padat modal, (3) pendapatan tertinggi Rp5.479.814 per bulan dengan B/C ratio 1,1 dan jangka waktu pengembalian investasi tercepat yaitu 3 bulan 9 hari adalah susu rasa greentea. Nilai tambah tertinggi diperoleh susu kopi yaitu sebesar Rp26.831 per liter dengan rasio nilai tambahnya sebesar 72 persen.
KATA KUNCI : analisis pendapatan;nilai tambah;produk olahan susu