Senyawa kurkumin diketahui memiliki efek yang baik terhadap kesehatan. Proses penyimpanan dan efisiensi penggunaan yang belum optimum menyebabkan kurangnya minat penggunaan senyawa ini sebagai salah satu sumber antioksidan dan obat herbal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengenkapsulasi senyawa kurkumin menggunakan modifikasi pati sagu asetat-kitosan dengan sistem emulsi air dalam minyak sebagai obat lepas lambat, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensinya. Pati sagu dimodifikasi dengan proses asetilasi dan ditambahkan kitosan. Emulsi air dalam minyak dibuat bervariasi, menggunakan Tween 80 sebagai pengemulsi (1%; 1,5%; 2%; 2,5%) (b/b), di-ultraturaks dilanjutkan Freeze-drying. Hasil pati modifikasi memiliki nilai derajat substitusi 0,286 mol/mol AGU dengan (%) asetil sebesar 7,07%. DSC dari pati termodifikasi memiliki temperature peak yang lebih tinggi daripada suhu gelatinisasi pati alami yaitu 89°C, dari hasil XRD didapatkan indeks kristalinitas pada pati sagu termodifikasi sebesar 35,5%. Hasil dari konsentrasi tween 4% dengan rasio pati-kitosan 1:6 menghasilkan emulsi dengan ukuran partikel terkecil yaitu sebesar 14,5μm, dari hasil analisis drug release didapatkan nilai EE (efisiensi enkapsulasi) sebesar 66,1% dengan nilai DL (drug loading) 13,52 mg/g, TDL (total drug loading) sebesar 7,42 mg/g dengan memiliki hasil drug release rate dalam medium NaCl 8,17%, HCl 14% dan PBS 12,18%. Tetapi pada hasil drug release yang memiliki release rate kurkumin terbaik pada sampel dengan rasio pati:kitosan 1:6 dengan konsentrasi tween 1% yaitu dengan hasil release rate pada jam ke-5 dalam medium NaCl sebesar 4,41%; HCl sebesar 36,33%; dan PBS sebesar 22,16%.
Kata Kunci : asetilasi;emulsi;enkapsulasi;kitosan