Industri pertambangan batubara menghadapi masalah air asam tambang yang berdampak negatif pada kualitas dan ekosistem air. Pengolahan yang tepat diperlukan agar air asam tambang yang dialirkan memenuhi baku mutu lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan analisis efektivitas penggunaan kapur pada proses pengolahan air asam tambang di settling pond 21 PT LMN yang memiliki tujuan untuk menentukan dosis aktual dan dosis yang efektif dalam pengolahan air asam tambang di kolam pengendapan PT LMN, mengetahui bagaimana pemodelan kimia pada dosis kapur mempengaruhi nilai pH, Fe, Mn dan Cd, serta menghitung berapa banyak biaya yang diperlukan dalam penggunaan dosis aktual dan dosis yang direkomendasikan. Metode yang digunakan adalah perhitungan matematis dan pemodelan kimia. Hasil penelitian menunjukan, dosis aktual yang digunakan adalah 0,38 g/l, sementara dosis efektif adalah 0,26 g/l. Pada percobaan variasi dosis kapur yang dilakukan memiliki keterikatan terhadap nilai Fe, Mn, dan Cd. Pada kondisi dosis yang semakin tinggi juga akan semakin menurunkan nilai Fe, Mn dan Cd beriringan dengan kenaikannya nilai pH. Biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan pengolahan air asam tambang pada kondisi aktual yaitu Rp. 6.470.136.981 /tahun dengan dosis penggunaan kapur 0,38 g/l, dan pada kondisi penggunaan dosis rekomendasi yaitu 0,26 g/l dapat menurunkan biaya penggunaan kapur sebanyak 31,05% yaitu Rp. 4.461.445.418.
KATA KUNCI : air asam tambang;biaya;dosis kapur;logam berat