Situ Kuru yang terletak di Ciputat Timur, Tangerang Selatan memiliki fungsi sebagai daerah resapan air. Tingginya aktivitas masyarakat sekitar, menyebabkan terjadinya penyempitan lahan sehingga dikhawatirkan dapat merubah struktur vegetasi riparian dan komunitas serangga air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur vegetasi riparian dan hubungannya dengan komunitas serangga air di Situ Kuru. Penelitian ini menggunakan metode line transect untuk pengambilan sampel riparian dan hand sorting untuk sampel serangga air. Analisis hubungan vegetasi riparian dan faktor kimia fisika lingkungan terhadap komunitas serangga air menggunakan regresi linear sederhana dan Pricipal Component Analysis (PCA). Hasil penelitian menunjukkan jenis tumbuhan riparian yang paling melimpah adalah Ipomoea aquatica L. Forsk, 1775. Analisis struktur vegetasi riparian yang didapat adalah indeks keanekaragaman (H') tergolong sedang dengan nilai 2,284, indeks kemerataan (E) tergolong sedang dengan nilai 0,866 dan indeks dominansi (C) tergolong rendah dengan nilai 0,126. Jenis serangga air yang paling melimpah adalah Clogmia sp. Newman, 1834. Analisis struktur komunitas serangga air yang didapat adalah indeks keanekaragaman (H') tergolong sedang dengan nilai 1,449, indeks kemerataan (E) tergolong sedang dengan nilai 0,745 dan indeks dominansi (C) tergolong rendah dengan nilai 0,310. Hasil regresi linear sederhana menunjukan adanya hubungan yang kuat antara kepadatan vegetasi riparian dan kepadatan komunitas serangga air dengan nilai korelasi mendekati 1, yaitu sebesar 0,962. Faktor kimia fisika lingkungan yang memberikan berpengaruh terhadap keberadaan serangga air adalah kelembapan udara, intensitas cahaya, suhu udara, kecepatan angin, pH air, suhu air dan TDS. Keberadaan serangga air di Situ Kuru memiliki hubungan yang kuat dengan vegetasi riparian dan dipengaruhi oleh faktor kimia fisika lingkungan.
Kata Kunci : Regresi linear;Serangga air;Vegetasi Riparian;Situ Kuru