Konsep pangan halal bersumber dari syariat Islam yang tercantum dalam Al Qur’an, salah satunya adalah Qs Al Baqarah ayat 172 yang berisi perintah untuk mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik. Makanan dan minuman merupakan produk yang sebagian besar diproduksi oleh UMK di Indonesia, dan salah satu provinsi dengan jumlah UMK tertinggi adalah Banten. Pusat Pengkajian dan Pengembangan Jaminan Produk Halal (P3JPH) UIN Jakarta menargetkan sebanyak 4600 UMK dapat tersertifikasi halal. Sayangnya, hanya sebanyak 4,3% UMK saja yang sudah berhasil mendapatkan sertifikat halal. Untuk itu, perlu diketahui faktor faktor keberhasilan sertifikasi halal self declare sehingga penelitian mengenai UMK di Wilayah Tangerang Raya harus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menentukan dan menganalisis faktor yang mempengaruhi keberhasilan halal jalur self declare UMK Wilayah Tangerang yang ditangani oleh P3JPH UIN Jakarta; (2) Memberikan rekomendasi terkait implikasi manajemen pangan halal pada UMK dalam persiapan melakukan sertifikasi halal self declare. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner dan wawancara dengan pendamping PPH sebagai narasumbernya, sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga P3JPH UIN Jakarta, SIHALAL, dan BPS. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan metode analisis spearman dan metode 5W1H. Hasil penelitian ini menunjukan adanya sembilan faktor yang menjadi faktor keberhasilan dari sertifikasi halal self declare yaitu, : pengetahuan, promosi, etika, pelatihan, sosialisasi, pendampingan, fasilitas, kemudahan, dan performa. Rekomendasi terkait implikasi manajemen pangan halal pada UMK dalam persiapan melakukan sertifikasi halal self declare dihasilkan sebanyak 11 rekomendasi yang merupakan hasil dari keterlibatan stakeholder yang berperan dalam sertifikasi halal self declare.
Kata Kunci : Keberhasilan;Self declare;UMK.