Tanah merupakan lapisan teratas dari bumi yang mudah terpengaruh oleh berbagai pencemar di sekitarnya terlebih sebagai media tumbuh berbagai produk pertanian, sehingga perlu dilakukan pemantauan. Parameter kualitas tanah yang dapat diukur diantaranya adalah polutan radionuklida alam dari pupuk fosfat yang diyakini mempunyai potensi mencemari tanah ke tanaman dan melalui rantai makanan dapat masuk ke tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan data tingkat cemaran radionuklida alam 238U, 226Ra, 232Th, 40K dalam sampel tanah pertanian kecamatan Pangalengan, Bandung dan menentukan indeks bahaya radiasi untuk estimasi dampak radiologinya. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Desa Sukaluyu dan Margaluyu menggunakan metode systematic random sampling. Preparasi sampel meliputi pengeringan sampel dengan oven (suhu 105 °C), penghalusan dengan ayakan 35 mesh, dan penyimpanan dalam wadah Marinelli sebelum dilakukan pengukuran. Pengukuran aktivitas radionuklida dengan instrumentasi Spektrometer Gamma yang dilengkapi detektor High Purity Germanium (HPGe) pada masing-masing energi gamma spesifiknya. Aktivitas 238U, 226Ra, 232Th, 40K memiliki rentang masing-masing 19,66-30,63; 21,58-26,03; 27,53-42,04; 61,79-71,79 Bq/kg. Aktivitas yang diperoleh masih di bawah nilai acuan kecuali 232Th pada sampel TPP-01. Perhitungan indeks bahaya radiologi meliputi Raeq, Iγ, Hex, Dγ, dan AEDout masing-masing memiliki nilai rata-rata 75,78 Bq/kg; 0,27 Bq/kg; 0,21; 33,62 nGy/jam; 0,04 mSv/tahun. Nilai yang diperoleh masih di bawah nilai acuan yang diberikan oleh UNSCEAR (2000), European Commission (1999), dan International Commission on Radiological Protection (1996).
Kata kunci; tanah;radionuklida alam;indeks bahaya radiasi;spektrometer gamma