Biodiesel diproduksi berdasarkan reaksi transesterifikasi antara minyak dan alkohol dengan bantuan katalis. Produksi tersebut memiliki hasil samping utama berupa gliserol sekitar 10% (b/b) dengan tingkat kemurnian paling tinggi sekitar 80%. Gliserol murni dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi farmasetika, kosmetik, kertas, serta tekstil jika dilakukan proses pemurnian. Tujuan penelitian ini untuk menghilangkan pengotor sisa produksi sehingga diperoleh gliserol dengan kemurnian tinggi. Tahap pertama pemurnian gliserol mentah adalah asidifikasi menggunakan asam fosfat 0,1% untuk memisahkan gliserol dengan asam lemak bebas dan garam anorganik. Tahap kedua dilakukan evaporasi untuk menghilangkan kandungan air dan alkohol berlebih. Tahap ketiga menggunakan metode pertukaran ion menggunakan resin penukar kation (Trilite MC-08) dan resin penukar anion (Trilite MA-12) untuk memisahkan ion bebas pengotor seperti asam lemak atau garam organik. Kemurnian gliserol mentah meningkat setelah diberi perlakuan menggunakan resin MC-08 2 N dan MA-12 1 N masing – masing 10 gram yaitu dari 84,14% menjadi 93,394% dan 89,6113%. Pada uji kadar asam lemak bebas diketahui adanya penurunan kadar dari pemurnian dengan resin anion dan hal ini juga ditunjukkan pada karakterisasi gugus fungsi menggunakan FTIR
Kata Kunci: gliserol mentah;pertukaran ion;resin;Trilite mC-08