penyakit. Akan tetapi, tanaman obat berpotensi mengandung sejumlah radionuklida alami yang berasal dari tempat tumbuhnya. Beberapa negara melaporkan telah ditemukan sejumlah radionuklida alam dalam tanaman obat yang biasa digunakan sehari hari di negaranya. Radionuklida alami dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan, apabila jumlahnya berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Tujuan penelitian untuk menganalisis kandungan radionuklida alam U-238, Ra-226, Th-232, dan K-40 pada sampel daun tanaman obat, serta membandingkan dengan nilai acuan UNSCEAR (United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation) tahun 2000 dan data dari beberapa negara di dunia. Penelitian ini menganalisis 10 jenis sampel daun tanaman obat yang diperoleh dari pasaran. Kandungan radionuklida alam dalam sampel daun diukur menggunakan Spektrometer Gamma dilengkapi detektor HPGe (High Pure Germanium) dan software Maestro untuk analisis data. Hasil pengukuran radionuklida alam U-238, Ra-226, Th-232, dan K-40 dalam sampel daun tanaman obat mengandung radionuklida alam Ra-226, Th-232 dan K-40 dengan rata-rata aktivitas masing-masing yaitu 13,33 Bq/kg; 2,51 Bq/kg; dan 1505,06 Bq/kg. Namun tidak ditemukan adanya U-238 pada semua sampel yang dianalisis. Aktivitas radionuklida alam Ra-226, Th-232 dan K-40 pada beberapa sampel tanaman obat di Indonesia tidak melebihi nilai acuan UNSCEAR 2000 dan masih berada dalam kisaran beberapa negara di dunia.
Kata Kunci: Radionuklida alam;Daun tanaman obat;Spektrometer Gamma