Pemilihan umum (Pemilu) merupakan peristiwa politik yang memicu diskusi intens di media sosial, khususnya Twitter. Dalam Pemilu 2019 dan 2024, interaksi pengguna membentuk komunitas yang mencerminkan polarisasi politik dan dinamika opini publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunitas dalam diskusi terkait Pemilu menggunakan metode Louvain, sebuah algoritma deteksi komunitas berbasis optimasi modularitas. Data dikumpulkan dari percakapan terkait Pemilu 2019 dan 2024, yang kemudian direpresentasikan sebagai jaringan sosial. Dengan menerapkan metode Louvain, penelitian ini mengidentifikasi komunitas utama, mengungkap pola interaksi antar komunitas, serta menganalisis topik dominan dalam setiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas yang terbentuk cenderung terfragmentasi dengan polarisasi yang jelas, di mana interaksi lebih banyak terjadi di dalam kelompok masing-masing dibandingkan dengan komunitas lain. Selain itu, terdapat perbedaan pola interaksi dan topik yang berkembang antara Pemilu 2019 dan 2024, mencerminkan evolusi dinamika politik dan peran media sosial dalam membentuk opini publik. Studi ini bertujuan untuk memahami bagaimana komunitas politik terbentuk di media sosial serta dampaknya terhadap polarisasi politik di Indonesia, sekaligus memberikan wawasan bagi penelitian lebih lanjut dalam analisis jaringan sosial dan bagi pembuat kebijakan dalam merancang strategi mitigasi polarisasi di ruang digital.
Kata kunci; Deteksi Komunitas;Metode Louvain;Politik;Twitter