No image available for this title

Text

Analisis Pendapatan Usaha Produksi Tahu Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pabrik Tahu Bandung Tasbim, Tangerang Selatan)



Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) menyebar diseluruh belahan dunia menimbulkan kekhawatiran bagi seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diatur dalam Permenkes No.9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pemberlakuan kebijakan PSBB sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 telah menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan secara nasional. Sektor Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi salah satu sektor yang terdampak. Salah satu UMKM di Tangerang Selatan yang terdampak pandemi Covid-19 adalah Pabrik Tahu Bandung Tasbim, dimana diduga terjadi penurunan jumlah penjualan tahu semasa pandemi Covid-19. Harga bahan baku kedelai impor yang melonjak semasa pandemi Covid-19 juga mempengaruhi tingkat penjualan tahu di Pabrik Tahu Bandung Tasbim. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis pendapatan untuk mengetahui pengalokasian biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usaha produksi tahu yang dikeluarkan Perusahaan agar dapat berjalan efektif dan efisien semasa pandemi Covid-19 demi memperoleh keuntungan atau pendapatan yang besar.
Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis struktur biaya produksi pada usaha produksi tahu di Perusahaan; (2) menganalisis besarnya penerimaan dan pendapatan yang diperoleh Perusahaan; (3) menganalisis tingkat R/C Rasio, B/C Rasio. Break Even Point (BEP), dan Payback Period (PP) usaha tahu; dan (4) menganalisis perbedaan pendapatan yang diperoleh Perusahaan. Penelitian ini dilakukan sejak bulan Maret hingga Mei 2022. Jenisi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sumber data menggunakan data primer yang diperoleh dengan cara pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan dan data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis analisis deskriptif untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, analisis pendapatan untuk mengukur investasi dan penyusutan, struktur biaya, penerimaan, serta pendapatan, dan dilanjutkan analisis R/C rasio, analisis B/C rasio, analisis Break Even Point (BEP), analisis Payback Period (PP) serta analisis uji beda Paired Sample t-Test. Data kuantitatif yang telah dikumpulkan diolah dengan bantuan program Microsoft Excel 2016 dan SPSS 25.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) total biaya produksi yang dikeluarkan Perusahaan sebelum pandemi Covid-19 (Oktober 2019 – Maret 2020)
vii
sebesar Rp1.813.738.486 dengan biaya tetap sebesar Rp10.200.000 dan biaya variabel sebesar Rp1.766.100.200, sedangkan total biaya semasa pandemi Covid-19 (April – September 2020) sebesar Rp1.964.754.186 dengan biaya tetap sebesar Rp10.200.000 dan biaya variabel sebesar Rp1.917.115.900; (2) penerimaan yang diperoleh sebelum pandemi Covid-19 (Oktober 2019 – Maret 2020) sebesar Rp2.149.730.000 dan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp335.991.514, sedangkan penerimaan semasa pandemi Covid-19 (April – September 2020) sebesar 2.155.560.000 dan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp190.805.814; (3) nilai R/C rasio yang diperoleh Perusahaan sebelum pandemi Covid-19 (Oktober 2019 – Maret 2020) sebesar 1,19 dan semasa pandemi Covid-19 (April – September 2020) sebesar 1,10. Kedua nilai tersebut berada diangka lebih dari 1 (R/C rasio > 1) yang artinya usaha produksi tahu di Perusahaan layak diusahakan sebelum maupun semasa pandemi Covid-19; nilai B/C rasio yang diperoleh sebelum pandemi Covid-19 (Oktober 2019 – Maret 2020) sebesar 0,19 dan semasa pandemi Covid-19 (April – September 2020) sebesar 0,10. Kedua nilai tersebut berada diangka lebih dari nol (B/C rasio > 0) yang artinya usaha produksi tahu di Perusahaan sebelum dan semasa pandemi Covid-19 menguntungkan dan layak diusahakan; hasil perhitungan BEP sebelum pandemi Covid-19 (Oktober 2019 – Maret 2020) dan semasa pandemi Covid-19 (April – September 2020) didapat bahwa volume penjualan dan harga jual yang ditetapkan perusahaan sudah lebih besar dari pehitungan nilai BEP, sehingga dapat dikatakan usaha tersebut menguntungkan; Payback Period (PP) usaha produksi tahu tercepat terjadi pada masa sebelum pandemi Covid-19 (Oktober 2019 – Maret 2020) yaitu selama 2 tahun 7 bulan 6 hari, sedangkan jangka waktu yang dibutuhkan semasa pandemi Covid-19 (April – September 2020) selama 4 tahun 6 bulan 29 hari; dan (4) hasil uji beda Paired Sample t-Test menunjukkan bahwa nilai signifikansi (sig. 2-tailed) sebesar 0,042 atau 0,042 < 0,05, artinya terdapat perbedaan yang signifikan pendapatan yang diperoleh perusahaan sebelum pandemi Covid-19 (Oktober 2019 – Maret 2020) dan semasa pandemi Covid-19 (April – September 2020).
Kata kunci : Pandemi Covid-19, Biaya Produksi, Pendapatan, Kelayakan Usaha


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (Skripsi) 262 AGR 2022
AGR262
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
262 AGR 2022
Penerbit Fak.Sains Dan Teknologi UIN JKT : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
xv, 97 hlm,; 28 Cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
262
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog