No image available for this title

Text

Analisis pendapatan usaha tempe pada UKM Super Murni di Kota Bekasi, Jawa Barat



Tingginya konsumsi tempe, menjadikan usaha produksi tempe sebuah peluang usaha yang potensial untuk dikembangkan. UKM Super Murni merupakan industri mikro yang memproduksi olahan kedelai menjadi tempe yang berdiri sejak tahun 2018 yang terletak di Kecamatan Jakasampurna. Namun adanya harga bahan baku dan penjualan yang berfluktuatif, tentunya sangat berpengaruh terhadap tingkat penerimaan dan pendapatan yang diperoleh oleh UKM Super Murni, yang mempengaruhi keberlanjutan produksi 3 produk tempe mendoan, tempe geblekan dan tempe lonjoran. Serta keberlangsungan usaha produksi tempe di UKM Super Murni. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan analisis pendapatan. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1). Mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan pada usaha produksi tempe di UKM. Super Murni. 2) Menganilisis pendapatan yang diperoleh dari produksi tempe di UKM. Super Murni. 3) Menganalisis tingkat B/C Rasio, Break Even Point (BEP) dan Payback Period (PP) usaha produksi tempe UKM Super Murni. Jenis penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Sumber data menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan pemilik perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literature serta data perusahaan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Data kuantitatif diolah dengan bantuan software Microsoft Office Excel. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dam analisis usaha menggunkana B/C ratio, Break Event Point (BEP), dan Payback Period (PP). Berdasarkan hasil penelitian: 1) Pengeluaran biaya usaha tempe UKM Super Murni selama tahun 2021 diklasifikasikan menjadi 2 biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Pengeluaran biaya usaha tempe UKM Super Murni paling tinggi ada pada biaya variabel dengan jumlah sebesar Rp 773.701.953. Dan pengeluaran biaya terbesar dalam kegiatan produksi tempe terdapat pada biaya pembelian kacang kedelai, sebesar Rp 373.395.000 , sedangkan komponen dengan biaya terkecil terdapat pada biaya PBB , sebesar Rp 200.000 . 2) Analisis Pendapatan Usaha yang diperoleh pada UKM Super Murni pada tahun 2021 sebesar Rp 119.820.679. 3) a) Nilai B/C ratio pada 3 produk tempe yaitu tempe mendoan, tempe lonjoran, dan tempe geblekan sebesar 0,15. b) Nilai Break Even Point (BEP) unit tempe mendoan sebesar 31.319 pcs, nilai (BEP) pada produk tempe lonjoran sebesar 31.446 pcs. Nilai (BEP) produk tempe geblekan sebesar 31.772 pcs. c) Analisis BEP harga produk tempe mendoan sebesar Rp 6.966 / Pcs . BEP produk tempe lonjoran sebesar Rp 7.834/ pcs. BEP harga produk tempe geblekan sebesar Rp 7.110 / pcs. d) Payback Period (PP) usaha produksi tahuUKM Wahyu Utama yaitu sebesar 1,23 , yang artinya UKM Super Murni mengalami pengembalian modal dalam waktu 1 tahun 2 bulan 22 hari.
Kata Kunci : Kedelai, Tempe, Analisis Pendapatan, Analisis Usaha


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (SKRIPSI) 316 AGR 2023
316 AGR 2023
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
316 AGR 2023
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xv, 97 hlm; 28 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
316
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog