Sedap malam merupakan tanaman hias bunga potong yang bermanfaat untuk dekorasi, aroma terapi, dan bahan baku minyak atsiri. Permintaan bunga sedap malam di pasaran meningkat saat hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan perayaan lainnya. Upaya memenuhi kebutuhan tersebut yaitu memanfaatkan lahan di luar daerah sentra produksi dengan tipe tanah inceptisol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui varietas yang mampu beradaptasi baik pada tanah inceptisol dengan penambahan pupuk kotoran ayam dan NPK. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) berupa tiga varietas sedap malam, yaitu Dian Arum, Roro Anteng, dan Wonotirto. Ketiga varietas akan diberikan penambahan pupuk kotoran ayam dan NPK. Hasil dianalisis dengan uji ANOVA dan DMRT menggunakan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ketiga varietas berpengaruh nyata terhadap waktu muncul tunas, persentase tumbuh tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, jumlah anakan, panjang tangkai bunga, panjang malai, dan jumlah kuntum bunga. Produksi bunga pertama dan selanjutnya (setelah tiga kali produksi) menunjukkan bahwa varietas Dian Arum memiliki kualitas bunga tertinggi dengan jumlah kuntum bunga (39 dan 42 kuntum), diameter tangkai bunga tertinggi (1,07 dan 0,99 cm), dan panjang tangkai bunga produksi selanjutnya mengalami peningkatan. Varietas Roro Anteng memiliki hasil tertinggi pada panjang tangkai bunga (84,48 cm) saat produksi pertama, namun mengalami penurunan kualitas bunga pada seluruh parameter saat produksi selanjutnya. Varietas Wonotirto memiliki hasil tertinggi pada waktu muncul kuncup bunga (133 hst), kesegaran bunga (6 hari), dan jumlah kuntum bunga pada produksi selanjutnya mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa varietas sedap malam yang menunjukkan adaptasi terbaik adalah Dian Arum.
Kata kunci: Dian Arum; Inceptisol; Roro Anteng; Sedap malam; Wonotirt