No image available for this title

Text

Daya saing Crude Palm Oil (CPO) Indonesia di pasar minyak nabati India Periode 2010-2020



Peningkatan konsumsi minyak nabati di India menjadi peluang pasar ekspor minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia. Namun, CPO Indonesia mengalami tren negatif dalam beberapa tahun kebelakang. Muncul produk substitusi sebagai upaya membatasi penggunaan CPO Indonesia yaitu produk minyak kedelai atau Crude Soybean Oil (CSBO) Argentina yang terus mengalami tren positif. Permasalahan mutu, produktivitas, luas lahan dan isu lingkungan menjadi hambatan industri CPO Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini mencakup komoditas minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) Indonesia dengan kode HS 151110 terhadap minyak kedelai atau Crude SoyBean Oil (CSBO) Argentina dengan kode HS 150710.
Tujuan Penelitian ini yaitu (1) menganalisis pangsa pasar CPO Indonesia terhadap CSBO Argentina di pasar minyak nabati India pada periode 2010 – 2020, (2) menganalisis daya saing CPO Indonesia terhadap CSBO Argentina di pasar minyak nabati India pada periode 2010 – 2020 berdasarkan keunggulan komparatif, (3) menganalisis daya saing CPO Indonesia terhadap CSBO Argentina di pasar minyak nabati India pada periode 2010 - 2020 berdasarkan keunggulan kompetitif, dan (4) mengetahui perkembangan terkini industri kelapa sawit Indonesia dalam meningkatkan daya saing CPO Indonesia di pasar minyak nabati India. Alat analisis yang digunakan yaitu Constant Market Share Analysis (CMSA) untuk mengukur pangsa pasar, Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk mengukur daya saing secara komparatif, dan Acceleration Ratio (AR) untuk mengukur daya saing secara kompetitif, Serta Analysis Porter’s Diamond untuk mengetahui perkembangan terkini Industri kelapa sawit Indonesia.
Berdasarkan hasil dan pembahasan secara pangsa pasar CPO Indonesia masih belum maksimal dari laju permintaan, hilirisasi produk, maupun pendistribusian produk tersebut. Sementara untuk CSBO Argentina juga belum maksimal dari laju permintaan, hilirisasi produk, namun secara pendistribusian sudah maksimal. Berdasarkan hasil analisis keunggulan komparatif, CPO Indonesia dan CSBO Argentina sama – sama memiliki daya saing yang sangat kuat. Sementara berdasarkan hasil analisis keunggulan kompetitif, CPO Indonesia dan CSBO Argentina sama - sama memiliki posisi yang lemah di pasar minyak nabati India. Berdasarkan hasil analisis Teori Berlian Porter (Porter’s Diamond), kondisi faktor sumberdaya, industri terkait dan pendukung, kondisi permintaan, persiangan, struktur, dan strategi, peran pemerintah, dan peran kesempatan pada industri CPO Indonesia memiliki keterkaitan yang saling mendukung antar setiap komponen.
Kata kunci : Daya saing, CPO, Minyak nabati.


Ketersediaan

#
Perpustakaan FST (SKRIPSI) 289 AGR 2022
289 AGR 2022
Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
289 AGR 2022
Penerbit Prodi Agribisnis Sains Teknologi UIN JKT : Jakarta, Ciputat.,
Deskripsi Fisik
xi, 143 hlm; 28 cm.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
289
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog