Pemanfaatan lahan salin merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia. Salinitas tinggi pada lahan dapat menyebabkan perubahan produktivitas tanah sehingga aktivitas mikroorganisme menurun. Upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di lahan salin diperlukan bantuan mikroorganisme yaitu kapang selulolitik yang toleran dengan salinitas tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kapang selulolitik potensial dengan aktivitas selulase tinggi dan toleran terhadap kondisi salin sebagai agen biofertilizer. Penelitian ini menggunakan 7 isolat kapang selulolitik asal sedimen mangrove Muara Hurun Lampung melalui seleksi salinitas dengan variasi konsentrasi NaCl 0, 25, 50, 75, dan 100 g/L dan mutasi sinar gamma dengan variasi dosis 0, 500, 1000 dan 1500 Gy. Parameter uji terdiri dari indeks potensi enzim, uji patogenisitas, aktivitas selulase spesifik, kelarutan fosfat, dan pertumbuhan biomassa. Hasil menunjukkan diperoleh isolat KML-08 yang mampu menghasilkan aktivitas enzim selulase tinggi dan memiliki kemampuan melarutkan fosfat pada kondisi salinitas tinggi 100 g/L NaCl sebelum perlakuan iradiasi gamma. Perlakuan iradiasi gamma pada kondisi salinitas tinggi (100 g/L) dapat meningkatan aktivitas enzim selulase yang dihasilkan oleh isolat KML-08 sebesar 0,40 U/mg pada dosis 1000 Gy dan kemampuan melarutkan fosfat sebesar 0,011 mg/L pada dosis 1500 Gy. Berdasarkan kemampuan tersebut isolat KML-08 dapat dikembangkan sebagai agen biofertilizer.
Kata Kunci: Biofertilizer, Iradiasi Gamma, Kapang Selulolitik, Salinitas