Sampah plastik yang secara masif tersebar di lingkungan laut, menjadikan Indonesia sebagai Negara pencemar sampah plastik kedua di dunia. Sampah plastik dapat terdegradasi menjadi mikroplastik dan terakumulasi pada biota filter feeder. Diantaranya termasuk kerang hijau (Perna viridis) yang merupakan salah satu komoditas perikanan yang sering di konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan efektivitas volume perasan air jeruk nipis dengan lama waktu perendaman yang digunakan untuk mendesorpsi mikroplastik, serta mengidentifikasi dan menganalisis kelimpahan mikroplastik berdasarkan karakteristik bentuk pada sampel kerang hijau di TPI Muara Angke. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei hingga Juni di Pusat Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitan ini menggunakan dua variabel perlakuan yaitu volume air perasan jeruk nipis (10 dan 15 mL) dan lama waktu perendaman (15, 30, dan 60 menit) dengan HNO3 sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan pada volume 10 mL dengan waktu 30 menit memiliki nilai kelimpahan tertinggi (17,27 ± 9,35) dengan persentase efektivitas sebesar 158%. Berdasarkan uji statistik dengan uji Friedman menunjukkan adanya perbedaan yang nyata pada setiap perlakuan (nilai sig0,05). Jeruk nipis efektif mendesorpsi mikroplastik pada sampel kerang hijau dari TPI Muara Angke. Karakteristik bentuk mikroplastik yang ditemukan pada sampel kerang hijau di TPI Muara Angke diantaranya adalah fiber, fragmen, dan film. Mikroplastik bentuk fiber paling banyak ditemukan dengan persentase tertinggi pada setiap perlakuan.
Kata kunci: Desorpsi; Mikroplastik; Jeruk Nipis (Citruts aurantifolia); Kerang Hijau (Perna viridis L.)