Penelitian ini merupakan investigasi dugaan zona mineralisasi emas primer pada lahan PT. BBJ di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Daerah ini merupakan lokasi tambang emas dengan kondisi tergenang di lingkungan sekitar endapan alluvial. Penelitian ini menggunakan metode geomagnetik, metode Fault Fracture Density (FFD), dan metode inversi yang dikorelasi untuk kemudian dianalisis. Analisis dilakukan terhadap korelasi antara peta Reduksi ke Kutub (RTP) dengan grafik First Horizontal Derivative (FHD), grafik Second Vertical Derivative (SVD), pemodelan 2D dan 3D, serta peta Fault Fracture Density (FFD). Hasil analisis memperlihatkan bahwa lokasi dugaan zona mineral umumnya searah dengan interpretasi struktur berupa sesar mendatar menganan berarah Utara - Selatan. Hasil analisis juga memperlihatkan bahwa terdapat zona mineralisasi emas primer yang diwakili oleh warna merah dengan rentang nilai antara 0.006 – 0.014 SI mulai dari kedalaman 0 – 200 meter di bawah permukaan. Nilai tersebut diinterpretasikan sebagai mineral pirit yang terdapat dalam batuan sedimen berkarbon.
Kata kunci: Analisis derivatif, Endapan epitermal sulfidasi rendah, Metode magnetik, Mineralisasi emas, Pemodelan inversi.