Situ Ciledug menjadi sumber kebutuhan konsumsi dan tambahan ekonomi dari ikan sehingga menambah kegiatan antropogenik yang akan mempengaruhi struktur komunitas ikan, karakteristik habitat dan keberadaan makrozoobentos. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan struktur komunitas ikan dan makrozoobentos serta hubungannya ikan dengan faktor abiotik. Penelitian menggunakan metode purposive sampling yang terbagi menjadi 10 stasiun. Terdapat 4 famili ikan yang berhasil teridentifikasi Chichildae, Loricaridae, Eleotidae, Poeciliidae. Oreochromis mossambicus merupakan individu terbanyak yang teridentifikasi (208 ekor). Famili makrozoobentos yang ditemukan yakni Viviparidae, Ampullaridae, Thiaridae, Gecarcinucidae, Palaemonidae. Pomacea canaliculata merupakan Ampullaridae terbanyak yang ditemukan sebanyak 356 individu. Struktur komunitas ikan di Situ Ciledug (H’= 0,7 – 1,42, E’= 0,60 – 0,96, C’= 0,3 – 0,59) dan makrozoobentos (H’= 0,8 – 1,15, E’= 0,71 – 0,98, C’= 0,35 – 0,74). Kondisi air Situ Ciledug masih sesuai dengan habitat ikan dengan suhu 29,5 - 31C, pH 7,2 – 8,7 , DO 7,5 – 12,8 mg/L, TDS 110,2 – 149, kecerahan 22,2 – 94,7 cm, substrat pasir berlumpur dan sebagian bebatuan yang masih sesuai dengan habitat ikan. Korelasi pearson dengan nilai r = -0,287 menandakan tidak terjadi hubungan antara ikan dengan makrozoobentos. Analisis komponen utama terdapat 3 faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan habitat ikan diantaranya suhu, pH dan DO. Perlu adanya upaya pertahanan habitat organisme akuatik mengingat hasil tangkapan dijadikan sumber kebutuhan konsumsi dan ekonomi.
Kata kunci : ikan;karakteristik habitat;makrozoobentos;Situ Ciledug