Kultivar jagung lokal banyak terdapat di Indonesia dan dibudidayakan oleh para petani lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan serta menjadi alternatif untuk menutupi kelemahan jagung hibrida. Produksi jagung lokal relatif rendah sehingga membutuhkan inovasi berupa pemberian ZPT alami larutan ekstrak tauge untuk merangsang pertumbuhan dan produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dari kultivar jagung lokal setelah diberikan larutan ekstrak tauge dan mendapatkan konsentrasi larutan ekstrak tauge terbaik. Penelitian dilakukan menggunakan RAK faktorial. Penelitian ini menggunakan uji analisis anova dan uji lanjut DMRT dengan aplikasi SPSS 25. Hasil interaksi menunjukkan bahwa, kedua kultivar jagung lokal memberikan respon pada konsentrasi larutan ekstrak tauge 30% pada pertumbuhan fase vegetatif (batang, akar, daun) terutama parameter tinggi tanaman, jumlah buku, dan luas daun. Aplikasi larutan ekstrak tauge dengan konsentrasi 90% merangsang pertumbuhan fase generatif (malai dan klobot) terutama parameter jumlah produksi per plot, panjang klobot, keliling tongkol, dan berat tongkol kosong serta ditandai dengan besarnya persentase populasi tanaman yang berbunga terutama pada waktu awal hingga pertengahan waktu pertumbuhan malai dan klobot. Aplikasi larutan ekstrak tauge dengan konsentrasi 90% memberikan nilai IHP tertinggi pada kedua kultivar jagung lokal. Konsentrasi larutan ekstrak tauge terbaik untuk kedua kultivar jagung lokal adalah 90%.
Kata kunci : Aeramo;ekstrak tauge;kultivar jagung lokal;pertumbuhan